NextTo Bottom

Ads 468x60px

Advertisement by Aktivis Pasus Waled Advertisement by Aktivis Pasus Waled
Advertisement by Aktivis Pasus Waled

Sabtu, 03 September 2011

Title: Budaya dan Kesenian Jawa Barat
ItemReviewed: Aktivis Paskibra Waled: Budaya dan Kesenian Jawa Barat
Description:
Rating: 5.0
Reviewer: KangFirm Ankshana

Budaya dan Kesenian Jawa Barat

|
 

Assalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

Aktivis Paskibra Waled Creation, Presents
Budaya dan Kesenian Jawa Barat
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat atau yang biasa dikenal dengan kebudayaan sunda, merupakan salah satu dari sekian banyak kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Budaya Sunda ini merupakan salah satu budaya tertua yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu suku, budaya sunda merupakan salah satu cikal bakal berdirinya peradaban Nusantara. Budaya sunda sudah ada sejak berdirinya kerajaan Salaka Nagara dan Tarumanegara.

Sunda berasal dari kata Su = Bagus atau Baik, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan. Orang Sunda diyakini memiliki etos atau watak atau karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak atau karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri) dan pinter (pandai/cerdas) yang sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai ke Pakuan Pajajaran dan telah membawa kemakmuran serta kesejahteraan hingga lebih dari 1000 tahun.

Makna kata Sunda sangat luhur; yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna kata ini tidak hanya ditampilkan dalam penampilan saja, tapi juga didalami dalam hati. Oleh karena itu, orang Sunda yang nyunda perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu dipahami bila mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya. Namun, modernisasi dan masuknya budaya barat lambat-laun mengikis keluhuran budaya Sunda, yang membentuk etos dan watak orang-orang Sunda.

Suku sunda memiliki berbagai macam kebudayaan daerah. Dari mulai pakaian tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah dan masih banyak lagi. Berikut ini, admin Aktivis Paskibra Waled akan membahas beberapa kebudayaan dan kesenian dari suku sunda :

Kebudayaan Sunda

  1. Pakaian Adat
    Jawa Barat memiliki pakaian adat yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan seorang perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasa maupun kalangan bangsawan. Perbedaannya, mungkin hanya pada bahan kebaya yang digunakan serta corak hiasannya.

    Pakaian untuk laki-laki pada umumnya adalah baju takwa/muslim dan celana berwarna hitam, dilengkapi dengan kain dodot dan tutup kepala bendo terbuat dari kain batik halus bermotif sama dengan kain dodot. Untuk kesempatan resmi, pakaian perempuan Priangan dilengkapi dengan sehelai selendang berwarna sama dengan kebaya dan alas kakinya berupa sandal selop.

    Pada bagian kebaya dari leher sampai ujung bawah kebaya surawe terdapat hiasan dari pasmen, demikian pula pada sekeliling lengan dan pada seputar bawah kebaya. Sebagai penyambung belahan kebaya digunakan peniti.

    Kelengkapan pakaian bagi kaum perempuan juga diperhatikan. Mereka pada umumnya memakai perhiasan gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis baik yang terbuat dari emas atau perak, dan ali meneng. Sementara kaum laki-laki pada umumnya memakai cincin emas, hiasan jas di bagian dada, yang terdiri dari rantai emas atau perak dengan liontin dari kuku harimau.

  2. Bahasa Daerah
    Bahasa yang digunakan orang-orang suku Sunda adalah Bahasa Sunda (Basa Sunda), merupakan salah satu bahasa tradisional bangsa Indonesia yang berasal dari sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Sunda digunakan oleh orang Jawa Barat asli, khususnya orang yang tinggal di daerah Tatar Tanah Sunda/Pasundan. Namun demikian, bahasa Sunda juga dituturkan/pergunakan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap.

Kesenian Suku Sunda

  1. Degung; merupakan kesenian khas Jawa Barat yang merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi suling, rebab, dan sebagainya. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar, biasanya dimainkan pada acara hajatan.

    Degung, Kesenian Suku Sunda
    Degung merupakan salah satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional. Musik degung juga digunakan sebagai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya. Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni tarik suaranya.

  2. Rampak Gendang
    Rampak Gendang, Kesenian Suku Sunda
    Ini adalah sebuah permainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang.

  3. Kacapi Suling
    Kacapi Suling, Kesenian Suku Sunda
    Kacapi Suling adalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi). Iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) sunda yang memerlukan cengkok/alunan tingkat tinggi khas Sunda.

    Pada umumnya, nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda.

  4. Calung
    Calung, Kesenian Suku Sunda
    Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya.Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen(Gigantochloa Atter (Hassk.) Kurz) atau awi wulung(Gigantochloa Atroviolacea Widjaja).

    Secara etimologi, kata calung berasal dari “caca cici sing kurulung” yang berarti suara bilah bambu yang dipukul.

    Ada dua jenis calung yang terdapat di Jawa Barat, yakni Calung Rantay dan Calung Jinjing.
    • Calung Rantay
      Calung Rantay, Kesenian Suku Sunda
      Calung rantay disebut juga calung renteng, calung gambang atau calung runtuy. Beberapa ahli mengklasifikasikan bahwa calung rantay dan calung gambang berbeda jenis, sebab di beberapa daerah calung gambang memiliki dudukan yang paten, kurang lebih berbentuk seperti xylophon atau kolintang di Minahasa.
      Untuk memainkan calug rantay biasanya dipukul menggunakan dua buah alat pemukul sambil duduk bersila. Calung rantay terdiri dari bilah bambu yang diikat dan disusun berderet dengan urutan bambu yang terkecil sampai yang paling besar,selanjutnya tali pengikatnya direntangkan pada dua batang bambu yang melengkung.Jumlahnya tujuh bilah atau lebih.
      Komposisinya ada yang berbentuk satu deretan dan ada juga yang berbentung dua deretan, yang besar disebut calung indung (calung induk) dan yang kecil disebut calung rincik(calung anak).
      Di beberapa daerah seperti di Tasikmalaya, Cibalong, dan Kanekes, calung rantay memiliki ancakkhusus dari bambu atau kayu.
    • Calung Jinjing
      Calung Jinjing, Kesenian Suku Sunda
      Calung jinjing berbentuk tabung-tabung bambu yang digabungkan oleh paniir (sebilah bambu kecil). Berbeda dengan calung rantay, calung jinjing dimainkan dengan cara dipukul sembari dijinjing. Calung jinjing berasal dari bentuk dasar calung rantay dibagimenjadi empat bagian bentuk wadrita(alat) yang terpisah, yakni calung kingking, calung panepas, calung jongrong, dan calung gonggong. keempat buah alatini dimainkan oleh empat pemain dan masing-masing memegang calung dalam fungsi berbeda.
      1). Calung Kingking memiliki 15 bilah bambu dengan urutan nada tertinggi,
      2). Calung Panepas memiliki lima bilah bambu yang dimulai dari nada terendah calung kingking,
      3). Calung Jongrong sama dengan calung panepas, hanya saja urutan nadanya dimulai dari nada terendah calung panepas,
      4). Calung Gonggong hanya memiliki dua bilah bambu dengan nada terendah.

    Zaman dahulu, para pemuda umumnya memainkan calung disela pekerjaannya mengusir burung dan hama lainnya di sawah. Sedangkan di Desa Parung, Tasikmalaya terdapat upacara yang disebut calung tarawangsa. Pada upacara ini calung dikolaborasikan dengan alat musik tarawangsa sebagai ritual penghormatan kepada Dewi Sri. Calung yang biasa dipakai untuk upacara ini yaitu calung rantay. Lagu-lagu yang dibawakan pada saat upacara ini berlangsung berisi puji-puijan kepada Dewi Sri.

    Pada perkembangannya, fungsi calung bergeser menjadi pengiring sebuah seni pertunjukan yang bernama calungan. Perpaduan dalam mengkomposisikan tabuhan gending, lagu, guyonan (lawakan) menjadi sebuah garapan musik rakyat yang sangat digemari di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Calung yang hidup dan dikenal masyarakat sekarang adalah calung dalam bentuk penyajian seni pertunjukan, dengan mempergunakan waditra yang disebut calung jingjing.

  5. Angklung
    Angklung, Kesenian Suku Sunda
    Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional.

  6. Wayang Golek
    Wayang Golek, Kesenian Suku Sunda
    Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menampilkan alur sebuah cerita. Wayang Golek adalah sebuah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang sutradara merangkap sebagai pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia.

    Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi dengan musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya.

  7. Jaipong (Tari Tanah Sunda/Priangan)
    Tari Jaipong, Kesenian Suku Sunda
    Jawa Barat dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipong merupakan tarian khas Jawa Barat yang di mainkan oleh satu orang atau lebih.

    Penarinya pun menggunakan pakaian khas Jawa Barat. Tari ini adalah buah karya seorang seniman asal Bandung yang bernama Gugum Gumbira pada tahun 1960. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian.

    Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb.

  8. Tari Topeng
    Tari Topeng, Kesenian Suku Sunda
    Adalah tarian suku sunda yang dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita, yang menggunakan topeng khas suku sunda. Biasanya tarian ini untuk menyambut tamu-tamu yang ingin berkunjung datang ke tanah sunda dan sebagai pementasan pada saat acara-acara tertentu seperti perkawinan, khitanan dan sebagainya.

  9. Pencak Silat
    Pencak Silat, Kesenian Suku Sunda
    Pada awalnya, pencak silat merupakan bentuk tarian yang menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri. Pencak silat dimainkan oleh dua orang atau lebih, dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan kain yang diikatkan dipinggang serta memakai ikat kepala yang juga dari bahan kain (orang sunda menyebutnya iket atau bebed).

  10. Rengkong
    Rengkong, Kesenian Suku Sunda
    Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menemuinya (waktu panen).

  11. Sisingaan
    Sisingaan, Kesenian Suku Sunda
    Sisingaan atau Singa Depak merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh 4 (empat) orang yang diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-hari bersejarah.

  12. Kuda Renggong
    Kuda Renggong, Kesenian Suku Sunda
    Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu seekor kuda atau lebih dihiasi hiasan warna-warni lalu budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut didandani seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, baju takwa dan memakai kain serta sepatu selop.

  13. Kuda Lumping
    Kuda Lumping, Kesenian Suku Sunda
    Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet.

    Keunikan dan keanehan dari kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca, rumput. Selain itu, orang yang memerankannya akan di cambuk seperti halnya mencambuk seekor kuda.

  14. Reog
    Reog, Kesenian Suku Sunda
    Tidak hanya di Ponorogo, di daerah Jawa Barat juga terdapat kesenian yang disebut Reog. Kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan Bodoran (lawak) serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian ini biasanya ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan adalah cerita-cerita lucu atau lelucon.


  15. , Kesenian Suku Sunda

Senjata Tradisional

  1. Kujang
  2. Bedog (Golok)
  3. Keris

Keterangan diatas merupakan sebagian dari kesenian yang berasal dari Jawa Barat, namun disamping itu masih terdapat banyak kesenian lain yang dimiliki oleh suku sunda tersebut. Kebudayaan Jawa Barat ini merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia. Masih banyak budaya yang ada di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Marauke. Sebagai generasi muda, alangkah baiknya kita berusaha menjaga dan melestarikan budaya luhur agar tidak punah dan tidak di klaim oleh bangsa lain.

Wassalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

0 Comments
Comments

Posting Komentar

Kami sangat menghargai komentar (kritik dan saran yang membangun) dari kalian, silahkan tulis dan kirimkan kepada Admin Blog Aktivis Paskibra 2002.

Bila ada artikel yang sudah tidak relevan atau terdapat link yang rusak, mohon pemberitahuannya melalui komentar dan Admin akan segera memperbaikinya.


Terima kasih.

Anda menyukai isi artikel ini? silahkan membagikannya di:

Anda menyukai isi artikel ini?
bagikan di:
Technorati Favorites Top SEO Sites
 

Daftar Blog

  • //dikabra.wordpress.com/
  • //griyabhana.wordpress.com/

Pencarian Google


Advertisement

Google ads

Referrer

Silahkan lihat di halaman Pengenalan Paskibra

Last Referrer

Sistema Enlaces Reciprocos Get backlinks - link building services where you can get link exchange free 100% to create backlinks for SEO

Member Blogs

FansBox


Info FansPage ada dihalaman ini!


Google ads
© 2012 Kreasi Aktivis Staff BTP Angkatan IV/1997, GT XIV/2000.
Lion of Field at Cherbond. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 
BackTo Top