NextTo Bottom

Ads 468x60px

Advertisement by Aktivis Pasus Waled Advertisement by Aktivis Pasus Waled
Advertisement by Aktivis Pasus Waled

Selasa, 29 November 2011

Title: Batik Indonesia: Khas Daerah Cirebon
ItemReviewed: Aktivis Paskibra Waled: Batik Indonesia: Khas Daerah Cirebon
Description:
Rating: 5.0
Reviewer: KangFirm Ankshana

Batik Indonesia: Khas Daerah Cirebon

|
di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
 
I Love Batik Indonesia

Aktivis Paskibra Waled Creations

Assalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

Batik Cirebon adalah penulisan gambar pada media apapun sehingga terbentuk sebuah corak dan seni. Untuk pengertian batik Menurut bahasa sendiri berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggris disebut “wax-resist dyeing“.

Sejarah: Batik Indonesia
Menurut sejarah, batik Cirebon secara turun temurun berasal dari nenek moyang kita zaman dahulu yang mengatakan bahwa membatik (membuat batik) adalah suatu keterampilan yang kemudian menjadi mata pencaharian bagi kaum perempuan remaja dan dewasa pada waktu itu. Pada masa kini, kondisi pembuatan batik Cirebon masih termasuk dalam taraf manual (menggunakan tangan) atau disebut dengan istilah canthing. Sebelum akhirnya masuk zaman yang lebih modern, yaitu ditemukannya pembuatan batik dengan media cap atau mesin.

Untuk pembuatan batik Cirebon yang menggunakan media cap inilah, yang memungkinkan peranan kaum lelaki untuk turut-serta terjun didalamnya.

Proses Pembuatan Batik

Untuk batik dengan media kain, pada proses pembuatannya terdapat beberapa langkah yang harus dikerjakan dalam pembuatan batik Cirebon, diantaranya :
  1. Pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan.
  2. Mengetel; menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya – lalu mori diuleni. Setelah rata, mori dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang hingga 3 (tiga) minggu lamanya, lalu di cuci sampai bersih. Proses ini dimaksudkan agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
  3. Nglengreng; proses menggambar langsung pada kain.
  4. Isen-isen; memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
  5. Nembok; menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat; mewarnai batik yang sudah ditembok, yaitu dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.
  7. Nglorod; menghilangkan zat lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (proses finishing).
  8. Pencucian; setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.

Menurut para sejarawan seni budaya Indonesia khususnya di bidang batik, mengatakan bahwa terdapat beberapa pendapat yang berkembang mengenai asal muasal batik Cirebon.



Wassalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

0 Comments
Comments

Posting Komentar

Kami sangat menghargai komentar (kritik dan saran yang membangun) dari kalian, silahkan tulis dan kirimkan kepada Admin Blog Aktivis Paskibra 2002.

Bila ada artikel yang sudah tidak relevan atau terdapat link yang rusak, mohon pemberitahuannya melalui komentar dan Admin akan segera memperbaikinya.


Terima kasih.

Anda menyukai isi artikel ini? silahkan membagikannya di:

Anda menyukai isi artikel ini?
bagikan di:
Technorati Favorites Top SEO Sites
 

Daftar Blog

  • //dikabra.wordpress.com/
  • //griyabhana.wordpress.com/

Pencarian Google


Advertisement

Google ads

Referrer

Silahkan lihat di halaman Pengenalan Paskibra

Last Referrer

Sistema Enlaces Reciprocos Get backlinks - link building services where you can get link exchange free 100% to create backlinks for SEO

Member Blogs

FansBox


Info FansPage ada dihalaman ini!


Google ads
© 2012 Kreasi Aktivis Staff BTP Angkatan IV/1997, GT XIV/2000.
Lion of Field at Cherbond. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 
BackTo Top